BARANGKALI BUKAN HARI INI, BARANGKALI BUKAN HARI ESOK ATAU BUKAN BULAN DEPAN TETAPI SATU HAL YANG BETUL SATU HARI SAYA AKAN MENJADI JUARA SATU HARI NANTINYA SAYA PERCAYA.
BARANGKALI BUKAN HARI INI, BARANGKALI BUKAN HARI ESOK ATAU BUKAN BULAN DEPAN TETAPI SATU HAL YANG BETUL SATU HARI SAYA AKAN MENJADI JUARA SATU HARI NANTINYA SAYA PERCAYA.
(MAYBE NOT TODAY, MAYBE NOT TOMORROW, MAYBE NOT NEXT MONTH BUT ONE THING IS TRUE ONE DAY I WILL BE A CHAMPION ONE DAY I PROMISE)
-Nelson Mandela. Mantan President Afrika Selatan
Oleh: LERINUS KERINGGAMA WANDIK
(Educare & Educere)
Menulis tidak menghacurkan, Menulis tidak membohongi, Menulis tidak mengotorkan, Menulis tidak membodohkan, Menulis tidak menghianati, Sesungguhnya: Menulis mendik, Menulis mencerdaskan anak bangsa, Menulis memimpin saya kejalan yang baik dari kekaburan
Nah, kami melihat dari motivasi tersebut dapat membimbing dan menuntun saya agar dapat menjadi seorang yang harus berjuang dan terus diperjuangkan segalah hal yang dicapai atau sukses dalam aspek apapun. Karena Mandela mempunyai kisah dan historis yang sangat amat hebat dan dasyat sebab kita pelajari track record atau jejak perjuangan yang telah ia perjuangkan untuk negaranya South Africa atau Afrika Selatan. dalam perjuangan dan banyak yang dihormati atas jasa-jasa pengorbanan maupun perjuangannya, dia adalah seorang pemimpin yang heroik bahkan disebut dengan the greatest leader in the world atau pemipin terbaik di dunia dalam sepanjang masa dicatat oleh dunia. Karakter kepemimpinan dan penjuangan yang hebat dan sulit hingga memimpin Afrika Selatan bahkan kami melihat kini hari Afrika Selatan di negara benua Afrika salah satu negara yang makmur dan maju.
Saya adalah seorang pelajar mahasiswa yang sedang menekuni pendidikan, banyak tantangan yang menantang kehidupan saya, serta banyak situasi buruk dan baik dapat dihadapi seperti banyak orang di luar sana juga mengalami dalam penderitaan. Tetapi ketika video yang disampaikan pidato atau motivasi ini kemudian saya sangat menjadi kuat dan maklumi kehidupan saya tetapi dalam pikiran saya bahwa suatu hari pasti saya akan menjadi pemenang juara yang dimaksud bukan hanya dalam dunia bidang akademik atau prestasi dalam sebuah organisasi ataukah finansial. Tetapi dalam kesederhanaan kehidupan saya. Kemudian dari motivasi kata-kata tersebut-saya mengamati dan memikirkan artinya bahwa apapun yang kita lakukan dengan fokus dan konsisten tentunya wujud kita terwujud atau capai akan tetapi tidak maka pasti akan runtuh dan jatuh. Sebab konsistensi dan fokus dalam melakukan sesuatu adalah penghargaan yang besar, hari ini kita tidak mencapai atau gagal, besok juga jika tidak dicapai, ataukah bulan depan juga sama dengan nasip yang gagal atau tidak mencapai. Tahun depan juga tidak mencapai tetapi belajar dari hal itu tanpa pantang menyerah diperjuangkan dengan motivasi-motivasi yang mendorong seperti oleh N. Mandela ini tentu akan kami menikmati setiap tahapan prosesnya dengan memanfaatkan.
Karena kejatuhan atau kegagalan itu hanya waktu kita yang berbeda kita dilahirkan untuk gagal 'fail' dan sukses 'success' kita berpandagan yang agak salah karena orang yang sukses mempunyai banyak aset-aset propertis, dan lainnya. Kami juga dengan bijak menyimak bahwa apakah ia mendapatkan kesempatan itu by nassip atau by nassap. Karena semua kita mahkluk sosial tentu harus mendaptkan kegagalan itu merupakan guru yang terbaik, akhinya barangkali kami jatuh jangan berpikir bahwa saya gagal total-janganlah berasumsi sedemikian kembali berpegang teguh bahwa waktu saja mungkin berbeda, karena bukan hari ini, bukan juga besok bukan juga bulan ini, bukan juga bulan depan, bukan tahun ini, bukan juga tahun depan. Mungkin ada di sela-sela tahun akan mendatang atau dalam tahun berjalan bisa mendapatkan kesempatan untuk mencapai atau sukses tetapi untuk mencapai hal tersebut agar mendapatkan juara 'a champion' keharusan dan kewajiban adalah mengorbankan waktu, enegi, dan finansial. Karean garis tangan kita sudah di atur dalam waktu yang berbeda, jangan pernah untuk sadingkan atau bandingkan diri anda dengan orang lain menurutnya sudah sukses karena sudah memiliki kekayaan atau kehidupan yang mapan. Satu sisi gelap apa yang mereka melakukan untuk mencapai titik sukses tersebut tidak akan pernah anda dan saya ketahui semuanya itu akan menjadi 'sejarah pribadi yang terhormat yang mengandung pahit manisnya' tetapi bagimana untuk menjadi orang yang bermanfaat atau berguna atas jasa dan pencapaianmu. Seperti Nelson Mandela berhak mendapatkan juara kehormatan karena atas perjuangan humanis dan sosialis yang hebat di muka dunia, bahkan rela mengorbankan dirinya untuk orang-orangnya sejauh lebih hebat. Seluruh dunia memberikan ia juara kehormatan "He's won a champion of honorable" Ikontekstual dalam kepribadian kami yang selalu merasa gagal, ilfil dan bingung dengan kegagalan kita tanpa perjuangan yang panjang, selebih baiknya dapat kami refleksikan dan terapi otak dengan menonton para pemimpin-pemimpin atau motivator yang bisa memberikan kita harapan dan semangat perjuangan atau api perjuangan "fire of fighting as motivations by motivator".
Melihat berapa banyak perjuangan yang dilakukan oleh Thomas Alva Edison untuk Bola lampu listrik yang sekarang kita menikmati, ia gagal 9.998 kali namun konsistensi dan fokus dia sangat menjamin maka ia berhasil dengan lika-liku kegagalannya. Mengajarkan kita bahwa sukses itu hanya pencapaian ia mendapatkan kehormatan "honor" atau juara karena ada pengorbanan jiwa, nyawa, energi, waktu dan semua hal-hal itu di perlakukan dalam hukum "konsisten dan Tentun atau fakus" setiap orang yang fokus, konsisten, dan tekun lebih brilian atau cakap dalam sesuatu dan bisa fasih dan lancar untuk menyelesaikan sesuatu karena ia memiliki pemaham yang mapan dan cemerlang. Tekun dalam melakukan ekperimen-eksperimen dan perbandingan sehingga membawa sampai di titik juara karena barangsiapa yang belajar bekelanjutan pastinya akan mendapatkan juara atau sukses.
Bagian yang harus dipahami dari saya dan anda adalah Perjuangan merupakan hukum 'low' yang harus diperjuangkan tanpa batas 'unlimited' sampai mencapai titik yang makmur atau sukses. Kata perjuangan untuk mendapatkan kehormatan atau menjadi orang yang berguna tentu melakukan perjuangan, pengorbanan dalam berbagai substansi atau hal yang dibutuhkan untuk mencapai titik puncak tersebut. Ingat, dalam konteks teologia, Adam dan Hawa adalah manusia pertama ketika mereka didalam taman Eden sangat bahagia dan tidak pernah merasakan dan mendapatkan perjuangan akan tetapi sayangnya ketika mereka melakukan kesalah fatal atau melanggar perjanjian Allah maka mereka diusir keluar dari taman Eden kedua dunia pada akhirnya Allah memberikan hukuman kepada Adam dan Hawa yaitu menderita atau Berjuang. Dan diterjamahkan dalam arti sederhana bahwa "Hidup itu perjuangan" dan Perjuangan itu hukum yang harus di pikul dalam setiap perorangan. Jangan bayangkan bahwa orang yang punya Uang banyak ia bahagia, tentu dalam penderitaan pemikiran yang besar, bisnis bagaimana, apa yang dilakukan, dan bagaimana dijalankan, dan persaingan untuk harus di tingkat atas maka ia terus memperjuangkan apa yang ingin dicapai. Orang yang seperti itu kurang juga mengalami kebahagiaan otak mereka karena setiap waktu diisi oleh hal-hal yang manajerial dan konsep-konsep baru sebagai ide-ide trobosan, maka perjuangan itu proses.
Banyak yang mendaptkan kehormatan yang harmonis sesuai dengan pengorbanan-pengorbanan dalam bentuk materi, fisik, energi, dan aspek-aspek lain. Yang belum bisa ditelusuri oleh banyak orang hanya individu saja saya tahu pahit manisnya, karena tanpa perjuangan untuk mecapai hal-hal tertentu atau titik-titik tertentu cerita mati atau pemikiran yang ambigu dan kosong.
Belajar dari Lionel Messi ia terlahir dengan kondisi yang kurang normal tetapi jam pelatihannya lebih dari pemain-pemain atau teman-teman lainnya. Tentunya sekarang ia di titik sukses dijuarai banyak pesepak bola dunia orang yang melakukan usaha yang besar tentunya berhak untuk mendapatkan gelar-gelar kehormatan atas pencapaiannya. Dan banyak orang lainnya. Salah satu adalah Menteri Orang Asli Papua bapak Natalius Pigai, S.I.P adalah mantan sekuri parkir di kementrian imigrasi sampai menjadi honorer hingga menjadi pns sampai dengan menjadi salah satu menteri kedua Hak Asasi Manusia (Minstry of Human Rights) yang ke-dua (2) dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada satu momentum yakni pengukuhan atau pelantikan "Inaguaration" menteri-menteri Pigai dalam sambil berpidato ia sampaikan bahwa " Saling Menghargai tukang parkir tidak selalu tukang parkir" pada pembahasan di awal dapat saya menjelaskan bahwa sukses itu yang membadingkan dengan orang lain karena seberapa keras perjuangan yang dilakukan belum pernah bisa untuk kami telusuri hanya yang tahu betul tentang kebahikan bahkan keburukan hanyalah dirinya sendiri. Tetapi banyak serangan-serangan fajar bertubi-tubi hal tersebut yang harus di waspadai, hal seperti itu dapat menjatuhkan orang lain untuk terus berjuang untuk sukses atau mencapai sesuai dengan apa yang ditargetkan atau inginkan.
Sikapi menurut anda sesuatu serang, tanggapan, kritikan, omongan, dan tulisan, perbincangan, ejekan, gosipan itu mengandung unsur yang menjebak atau niatnya jahat dapat kami SIKAPI. Kebalikannya jika unsur-unsur bentuk kritikan melainkan sifatnya membangun tentu dapat di TANGGAPI karena ada hikmah dan manfaat bagi anda dan saya. Saya L.K Wandik juga menanamkan teguh dua kata yang menurut saya sangat membantu untuk mengdiferensiasi kata-kata dan kalimat-kalimat. Tentunya kami juga harus dan wajib memiliki pengetahuan yang kaya raya jika suatu kata atau kalimat bisa di artikan atau terjamahkan dengan pengertian yang salah ketika kita memiliki pengetahuan yang kecil 'minim'. Maka harus dan wajib untuk memperoleh pengetahuan yang mestro dan luas tentunya dapat dibedakan antara mana yang menyerang dan mana yang membangun 'konstruktif' bisa dengan kesadaran pengetahuan tersebut dapat melakukan redaksi yang kurang tepat kemudian dikonsumsi yang bepotensi menguntungkan atau berguna bagi dirinya.
Apalagi kami yang datang dari Plosok sangat sulit dalam pemikirannya-KETAKUTAN ini yang menjadi inhibitor atau penghambat "killer" bisa dikategorikan dengan pembunuh. Tetapi kami mempunyai waktu untuk jaya karena setiap orang didunia memiliki waktu yang sama 24 jam. Tidak seorang pun memiliki waktu lebih dari itu, tetapi perjuangan dan pengorbanan akan memancarkan cahaya. Seperti menteri investasi Bapak Bahlil Lahadila dalam buku "Anak Papua Membuka Jalan Untuk Negeri" Bahlil merupakan anak lulusan dari Jayapura dan datang dari kampung mempunyai kehidupan yang sangat sulit "Ia pernah menjadi sopir bahkan menjadi konektor taxi" dijelaskan dalam bukunya bahwa saya adalah setengah monyet dan setengah manusia. Tetapi kebanggaan yang dicetuskan bahwa ia bisa menjadi ketua Himpunan Pengusahan Muda Indonesai (HIPMI) sampai dengan menjadi menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dua perido dalam kepemimpian bapak mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan tahun 2024 dipilih juga sebagai menteri ESDM oleh Presiden Prabowo Subianto.
Poin penting (Important point), yang saya dapat pahami disini adalah sesuatu yang sangat penting dan ada sesuatu yang tidak penting, dari banyak orang-orang sukses yang pernah saya baca dan melihat dari mereka adalah kunci pertama "kegigihan" membuat mereka sukses bisa mencapai apa yang di cita-citakan dalam hidupnya. Maksudnaya konsistensi dalam menekuni sebuah bidang sangat berdampak besar pada kehidupan seseorang karena atas usaha kerja keras membuat mereka terkenal dan dikangumi oleh banyak khalayak atau orang di dunia. Sama hal juga kami pelajari dari Juck Maa seorang terkaya di dunia mempunyai perusahan Alibaba dalam beberapa pidatonya sangat memotivasikan saya bahwa "today is tough day, tomorrow is more tough day, but after the day of tomorrow is beatiful" artinya hari is sangat sulit, besok hari sangat amat sulit, akan tetapi lusanya pasti akan baik atau indah.
Artinya lusa akan indah itupun dikerjakan dengan taat, konsisten, atau gigih tentunya sangat menarik "beatiful" dan orang-orang seperti itu pun mereka tidak langsung menjadi sukses atau ke puncak gunung tetapi sebelum ke puncak 'top' adalah belokan, tikungan, dan serangan.
Contoh ilustrasi sederhana:
" Ketika anda bekerja di ladang kebun, partama melakukan pembabatan itu sangat sensitif maka harus berhati-hati dalam membabat jangan sampai terkena kampak, atau parang (di Papua) atau mesin babat atau sejenis mesin lainnya. Karena tantangan dan resiko tidak jauh dari kehidupan untuk menjatuhkan seseorang yang bekembang dalam aspek tertentu pastinya banyak kritikan, ejekan, aniaya, codongan, tantangan yang berat dan banyak tetapi kita diperhadapkan siapa yang bisa melewati prosesnya dan siapa yang tidak akan melewati tahapan-tahapanya artinya (gagal) atau jatuh, tetapi mentalitas pejuanga sukses tidak mengenal namanya gagal sekalipun terjatuh, terkena kampak, terkena parang, diejekan, dipojokan, dianiaya, dicodongkan tetapi mereka mempunyai visi yang besar belum tuntas sehingga terus diperjuangkan tanpa perduli apa yang terjadi dilingkungan atau pada dirinya pantang menyerah membuat mereka terbentuk dan sampai menyelesaikan kebun tersebut dengan baik atau sukses mencapai puncak gunung"
Percayalah bahwa anda juga bisa mencapai gunung tetapi kewajiban harus melewati tahapan-tahapan dan proses-proses itu dengan baik dan benar-benar agar perjuangan tidak sia-sia. Saya yakin dan percaya satu pepata pribadi diri saya "Proses lalu Protes" artinya seketika dapat kami memahami benar dan betul kemudian kami protes mana yang kabur dan mana yang cerah, kontrasnya dapat diferensiasikan dalam satu variabel penjelasan kemudian dapat mendeskripsikan, diperjuangkan dalam media massa, orali bersuara dengan tegas dan kritis. Tetapi sayangnya, jika ketika kita tidak paham proses lalu hanya protes, tentunya kami ada sesuatu yang belum beres dan kabur air. Tidak paham dan mengerti dalam prosesi dan tahapan-tahapan didalamnya, orang ini gelap ideologinya jadi sebelumnya mengucapakn melakukan kajian riset-riset atau penyeledikan melalui banyak metodelogis yang mana diakui bahwa apa yang di lakukan atau sampaikan ada benarnya dan itu betulnya.
UNESCO minat baca di Indonesia 0,0010% artinya di Indonesia dari 1000 ribuh orang hanyak 0,9 atau 1% orang saja ada minat baca. Kalo dapat saya simpulkan secara kasar tentu satu per satu orang Indonesia satu bulan kami hampir tidak baca dan 1 tahun juga beberapa orang saja baca dari dua ratus juta lebih penduduk yang mendiami di Indonesia. Populasi yang banyak tetapi kita terobsesi dan kecanduan dengan digitalisasi kacamata dari orang yang sudah mengenal teknologi lebih dulu sangat lucu dan memalukan praktisi yang dilakukan masyarakat Indonesia. Karena untuk memiliki pemaham yang dalam dan kritis atas dasar teoritis atau keingintahuan yang besar untuk mengali agar bagaimana bisa dikembangan apa yang dipelajari hal tersebut dieksplenasikan dan elaborasikan dalam kajian-kajian kritis dan koheren.
Guru Besar (Professor) Pritchett menyampaikan bahwa Indonesia ketinggalan 128 tahun dalam adapatasi dunia sehingga butuh untuk akselerisasi atau percepatan. Tentunya gagasan-gagasan ini sangat penting memberikan kritikan yang membangun maka Para Pemimpin di Indonesia harus benar-benar dapat mempertimbangkan terkait dengan hal-hal yang esensial (Every Leaders In Indonesia is urgently need to conserning or figuring out about essensials things should do immedately for our country development) tetapi jika tidak diperhatikan maka kami akan jalan ditempat dengan penyebutan sederhananya dalam bahasa Inggris "Stay on the track" dan bagaimana untuk terwujudnya Indonesia Emas pada tahun 45 itu bisa dicapai dengan prestasi apa hal ini bagi saya pribadi menjadi misteri, karena tahun yang akan datang itu misteri yang sangat besar untuk hari esok saja belum bisa untuk kami melakukan prediksi atau survei karena apa yang diprediksi tidak selalu atau 100 persen sama dengan realita hari esok.
Pada konteks untuk kami yang berasal dari Plosok atau Negeriku cendrawasih Papua bukan tempatnya melainkan orang-orangnya yang mana sedang mengikuti kemajuan dunia yang pesat dan teknologi bahkan segi akademik perlu dan harus diperhatikan banyak hal yang bisa kita garap agar membuktikan kebenaran ilmu, Papua adalah daerah yang baru adaptasi dunia. Sudut pandang saya bahwa kita butuh waktu banyak untuk melakukan pendalam ilmu, kajian-kajian dari banyak aspek untuk sukses dalam bidang akademik ataupun bidang bisnis dan politiks. Tahapan-tahapan masa reformasi hingga transisi pun dapat kami tidak pahami sejelas dan lengkapnya, oleh karena itu banyak hal yang bisa kita akselerasikan seperti yang sampaikan Prof. Pitcheet dalam konteks generalis untuk Indonesia. Di perkecil untuk kita Papua Barat (West-Papua) harus mempercepatkan kelancaran untuk mengikuti dan adaptasi yang baik dan bagus, tentunya mengenali karakteristik pola apa yang dibutuhkan ugersinya. Hal ini yang perlu dibahas dan dibincangkan karena kalo perbandingan antara Indonesia tertinggal 128 tahun perbandingan ke Papua tentunya sedemikian maka perlu dan di butuhkan adalah diproduksi atau ciptakan peradaban manusai dengan tulis menulis hal ini yang dibutuhkan bagi bangsaku dan secara keseluruhan di Indonesia.
Untuk menjuarakan atau sukses seperti yang disampaikan oleh Nelson Mandela judul pembahasan pada hari ini adalah tentang bagaimana bisa mencapai atau memenangan juara kompetensi tersebut. Kalo kita bahas dalam konteks pemerintahan artinya pemertintah harus tahu betul bagimana untuk menyiapkan sarana-prasaran yang dibutuhkan agar generasi-regenerasi bisa memenangkan kompetensi dengan berbagai ragam juaranya di kancah global atau dunia. Atas pencapaian-pencapaian yang hebat dapat memajukan negaranya, kotanya, kampungnya akan menjadi manis dah harum di auditori kalangan masyarakat luas. Hal ini sangat urgensi di Indonesia, apalagi kami yang berasal dari plosok atau rural tentunya mengikuti dan berjuang keras hukum itu melekat tentu ada upah yang manis. Natalius membuktikan dari apa-apa menjadi siap-siapa dari tidak ada menjadi ada. Bahlil membuktikan dari kecil menjadi besar, tapi hal atau jembatan harus bagus untuk jalan dan datang. Sekarang pertanyaannya bagaimana membangun jembatan yang baik? harus mempelajari material dan bahan bakunya seberapa yang kita gagal itu bagian dari proses atau langkah-langkah untuk melewati atau potong sungai panjang dan bisa menduduki puncak gunungnya. Entah anda tidak tahun kapan itu terjadi? hari ini, besok, lusa, atau bulan ini, bulan depan, atau tahun depan momen dimana pasti akan menjadi sesuatu ada momennya tetapi harus letakan pondasi yang baik dan kokoh agar tidak tergoncar atau ombang ambing oleh ombak atau angin badai.
Mulai kita membaca dan menulis untuk mengamalkan momen-momen anda dalam kehidupan bahkan apa yang dipelajari seorang datang dengan critical thinking bisa menganalisis sesuatu masalah dengan baik dan dipecahkan dalam rentan waktu yang tidak terlalu lama. Karena mempunyai satu hikmat pemahaman yang dalam hal itu bisa tercipta bukan kerena sesuatu yang misterius seberapa waktu dipelajari atau belajar meningkatkan pemaham atas sesuatu yang baik bisa dapat membenarkan trials and errors. Justru hal ini tidak di perhatikan di negara Indonesia, atas pertumbuhan kognitif anak dan sarana-prasaran sehingga jika anda dan saya juga ingin menjadi ekonom, motivator, edukator, inspirator, politikus semua harus berdasarkan dengan landasar harus memahami betul dan kritis dalam apa yang mau ditekuni maka tentu ada trobosan-trobosan dan membenahi kekeliruan yang selama ini meraja lelah dan menjadi juara di kancah dunia.
Masukan dan kritikan yang bersifat membangun dapat disampaikan tentunya saya akan menerima dengan hati yang dalam atas masukan anda saya sangat menghormati.
Selamat membaca dan selamat sukses dalam pembacaannya!
Harapan besar penulisa dapat dimengerti dan berguna bagi kemajuan kita bersama sharing is caring maka saya menulis sebagai realita-kehidupan dan kehidupan yang ada di negara kita. Dari aspek ketidakcapaian hari ini dan melihat kedepan.
Anda bisa mendukung saya di Media saya:
Tiktok: lerrywandik Youtube: lerrywandik Instagram: its_lerry_wandik
Komentar
Posting Komentar